Sadar atau tidak sadar, hidup kita mulai diisi dengan hal-hal yang berbau teknologi. Hal ini menghadapkan kita pada dua hal, apakah kita siap dan bisa menerima dengan lapang dada atau malah membuat teknologi menjadi momok bagi diri kita. Untuk sebagian orang, khususnya yang bergerak dibidang yang berhubungan dengan teknologi, tentu saja hal ini bagaikan anugerah yang datang. Kemajuan teknologi bisa memudahkan mereka dan memuaskan hasrat akan teknologi. Lain halnya dengan orang yang merasa “cukup” dengan keadaan yang seperti apa adanya ini. Menurut mereka, sudah cukup repot dengan adanya teknologi dari para pendahulu kita. Tapi, saya disini tidak akan membahas apakah kita siap atau tidak dengan yang namannya teknologi. Karena, walaupun kita bersikeras melawannya, pendatang baru ini akan tetap hadir diantara kita semua.
Siapa Ubiquitous Computing?
Mungkin pada saat anda membaca kata tersebut, anda akan mengalami sedikit kesulitan dalam melafalkannya. Tapi tidak sesulit namanya, ubiquitous computing akan banyak membantu kita dalam kehidupan sehari-hari.
Ubiquitous computing adalah kebalikan dari realitas virtual, yang menekankan pada penggunaan computer ke lingkungan kita (Santrock, 2004). Terlihat agak menyeramkan saat kita membayangkannya tanpa mengetahui maksudnya. Perangkat baru ini akan lebih cocok jika membayangkannya dalam dunia pendidikan dan dihubungkan dengan pembelajaran e-learning.
Dengan adanya perangkat baru ini, diharapkan kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan taraf pendidikan sekarang yang sepertinya belum banyak tersentuh dengan teknologi.
E-Learning, Metode Pembelajaran Baru
Saya menyebutkan sekilas tentang e-learning. Yang dimaksud dengan e-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika (Munir, 2008). Dalam hal ini, dunia pendidikan akan menetapkan penggunaan teknologi serta menjalankan kurikulum yang berbasis teknologi.
E-Learning akan membuat pendidikan terasa lebih mudah karena akan banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya hal ini. Terlepas dari apakah kita mampu atau tidak, e-learning merupakan jalan agar kita bisa mengenal tentang teknologi yang semakin mendominasi kehidupan. Akan lebih mudah menggunakan serta memanfaatkan sesuatu jika kita sudah terbiasa menggunakan hal itu.
Ubiquitous Computing dengan E-Learning
Bahkan tanpa saya jelaskan, orang bisa melihat hubungan antara kedua hal diatas Tapi untuk menyamakan persepsi, maka saya akan menjelaskan hubungan apa yang terjadi.
Kehadiran ubiquitous computing banyak mempengaruhi kehidupan dunia kita. Dalam kasus ini, dalam dunia pendidikan. “Pemaksaan” adanya perangkat ini diperkirakan membuat murid bisa membawa perangkat informasi personal untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang.
Kemudian, dengan perpaduan antara e-learning yang memungkinkan pengajar untuk berada jauh dengan peserta didik semakin menguatkan tentang kehadiran ubiquitous computing. Walaupun relatif baru di Indonesia, tetapi metode pembelajaran ini mendapat apresiasi yang cukup banyak. Teerbukti dengan semakin banyaknya sekolah dan institusi belajar menerapkan hal ini.
Dalam e-learning, jarak antara peserta didik dengan pengajar semakin pendek, karena peserta didik dapat berada dimanapun tanpa harus berada pada suatu ruangan khusus seperti ruang kelas. Sesuai dengan pengertian dari ubiquitous computing tadi, kedua hal ini saling bersinergi dan mendukung. Adanya ubiquitous computing membantu kita dalam menggunakan sistem e-leraning, sedangkan e-leraning itu sendiri juga berperan dalam membuat ubiquitous computing semakin eksis dan dapat diterima oleh semua pihak sebagai bentuk bantuan dalam melaksanakan pembaharuan, khususnya didalam dunia pendidikan kita sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. (2004). Educational Psychology, 2nd Edition. New York: McGraw-Hill Company, Inc.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung: Alfabeta